Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara,
sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri
khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga
menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang kontroversial. Meskipun banyak yang menyukainya, sebagian yang lain muak dengan aromanya
.
Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan.
Daerah-daerah sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian,
seperti Mindanao, Sumatera, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak
semelimpah Kalimlantan. Meskipun demikian, pengekspor utama durian
adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.
Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau Mindanao. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City.
Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g
lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar
520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor.
Karena baunya yang keras, sejumlah perusahaan melarang orang membawa
durian, misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan angkutan umum
ataupun dibawa ke hotel.
Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan hal-hal tak
menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, dipercaya ada
cara mudah untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut.
Jari tangan dibersihkan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa durian
(yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji
durian menempel) dan air adukan tersebut tidak dibuang, tetapi digunakan
untuk berkumur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar